sang pacek si cundrik
sang anak milik mas djoe farm cikampek
berat 2,7 kg
saya tahu jenis ayam ini sewaktu masih tinggal di tanah kelahiran di sumatra sanaberat 2,7 kg
dapat cerita dari kakek tentang ayam hitam yang menjadi legenda dan sudah tidak di temukan lagi di zaman kakek.
kakek sendiri juga dapat cerita tentang ayam ini dari orang tuanya
sebuah cerita tentang seorang pangeran yang bernama pangeran sinaboe,seorang raja kecil penguasa daerah pagar alam,lahat,sumatra selatan. di ceritakan pada zamannya pangeran sinaboe juga mempunyai hobi adu ayam,ayam beliau adalah si hitam ini.
oke cukup sampai sini pengantarnya,yuk langsung lanjut ke isi artikel
Kita bicara terlebih dahulu tentang asal usul ayam laga di dunia
Dua ribu tahun yang lalu Jungle Fowl, mungkin dari China atau Indochina,sampai ke daerah pelabuhan roma,mesir dan yunani melalui jalan jalur sutra di daratan china. ayam jenis ini sangat menarik dan sangat garang,awalnya hanya di tawarkan dan di perkenalkan sebagai hadiah kenegaraan dan upeti dari para pemimpin local di china dan Indo china kepada para raja,firaun dan kaisar yang tinggal jauh di seberang lautan di mana mereka belum pernah melihat jenis ayam ini samasekali.
Ayam hutan/junglefowl kabarnya dulu terbagi menjadi 5 Spesies utama
- Red Jungle Fowl
- Green Jungle Fowl
- Grey Jungle Fowl
- Ceylon atau Sonnerat
- Sumatra Jungle Fowl ( telah punah )
Nah di artikel ini kita akan bahas mengenai keluarga ayam hutan paling terakhir dari daftar 5 keluarga besar ayam hutan di dunia yang telah punah yaitu Sumatra jungle fowl.
walaupun Sumatra jungle fowl sudah punah dan tidak ada lagi bisa di temukan di Indonesia,tapi keturunan utamanya yaitu black Sumatra dan Blue Sumatra masih tetap ada sampe sekarang sebagai salah satu keturunan ayam hutan paling tua yang darahnya masih murni dan tetap terjaga sayangnya hanya bisa di temukan di luar sumatra,indonesia.
Ayam Sumatra adalah ayam yang berasal dari pulau Sumatra dan bisa di temukan di pulau jawa serta Kalimantan. dikenal atas kemampuannya di alam liar untuk terbang sejauh 5 km dengan bantuan angin,di percaya kemampuannya untuk terbang jauh inilah yang menyebabkan ayam Sumatra juga di temukan ada di pulau jawa dan Kalimantan
ayam ini memiliki ciri khas tersendiri dan sangat indah,dengan ciri khas sebagai berikut
- Bentuk tubuh melengkung seperti busur dan mengalir dari kepala sampai ke ekornya
- Bulu-bulu yang lebat menutupi tubuhnya dengan ciri khas adanya pantulan warna bulu berwarna hijau mengkilat
- Kepala kecil dengan warna ungu sampai hitam(gypsy colour)
- Kedua jantan dan betina memiliki jengger yang kecil sedangkan untuk pial hampir tidak ada
- Jalu berwarna hitam dengan adanya sedikit warnakuning,terkadang jalunya lebih dari satu atau berjalu renteng
- Kokok nyaring kecil dan panjang
- Berat ayam jantan dewasa sekitar 2,25 – 2,7kilogram sedangkan ayam betina sekitar 1,8 kilogram
Sekitar tahun 1800an ayam Sumatra mulai di eksport ke luar pulau Sumatra,khususnya ke amerika,belanda,inggris,german dan france.
Ayam Sumatra pertama kali diimpor ke amerika serikat pada bulan april 1847 oleh J.A.C. Butters of Roxybury,MA. import berikutnya ke amerika di lakukan oleh pihak lain pada tahun 1850-1852.
Kemudian di datangkan dan dikembangkan di german pada tahun 1882 , dan di kenal dengan nama Black Yokohama.
Pada tahun 1885 Nelson A.Wooddari Smithsonian institute di kota Washington DC memulai untuk mengembang biakan dan menyempurnakan penampilan dari black Sumatra dengan cara meningkatkan penampilan bulu dan meningkatkan produktivitas telurnya.
Ayam Sumatra pada awalnya diperkenalkan sebagai ayam petarung dan di pergunakan sebagai bahan cros breed dengan tujuan menambahkan kecepatan bagi ayam-ayam petarung local amerika,hasil silangan pertama dari Sumatra x American game terbukti sangat sukses,anakannya sangat akurat,cepat dan agresif hal ini lah yang mendorong Negara-negara barat untuk berlomba-lomba import ayam Sumatra dari habitat aslinya,setelah beberapa waktu ayam Sumatra ternyata juga cocok di silang ke Hyderabad assel, black rampuri aseel dan Sinhalese Game.
Dalam sebuah buku yang di terbitkanpada tahun 1952 berjudul "THE HISTORIES OF GAME STRAINS"
Di sebutkan di sana bahwa aseel yang kita tahu sekarang berasal dari persilangan Black Sumatra x Red JungleFowl of india (bangkiva subspecies) x gallus sonnerati x gallus lafayetti,seberapa kebenarannya tentang hal ini masih tetap di jadikan bahan perdebatan sampai sekarang.
Hanya satu yang penulis tau bahwa tidak di ragukan lagi black Sumatra adalah salah satu nenek moyang dari ayam-ayam petarung modern jaman sekarang melalui persilangan yang sangat panjang dalam jangka waktu dua ribu tahun karna tidak di perdebatkan lagi dan di akuinya black Sumatra sebagai salah satu Ancient Breed.
This is black Sumatra the ancient breed of gamefowl from Indonesia kita harus bangga dan berusaha untuk mempertahankan jenis ini supaya tetap ada di negara kita,dahulu mereka import jenis ini ke Negara mereka tapi sekarang mereka larang jenis ini keluar Negara mereka.
mohon maap kalo ada salah info dalam penulisan artikel sederhana ini AMF a.k.a Candisingo
Sumber :
- wikipedia
- American live stock conservancy
- www.feathersite.com
- the book of poultry, Thomas Fletcher McGrew,InternationalTextbook Company, 1912
- the jurnal of heredity, volume32,page 357, 1941
- "THE HISTORIES OF GAME STRAINS" 1952