VIDEO

Minggu, 30 Agustus 2015

Cara memilih jago dan pakan jago


kembali lagi dengan edisi katurangga yang sangat jarang di ulas.rata-rata di simpan saja sebagai rahasia botoh botoh lawasan
pembahasan tentang kaki-hari baik tarung-ules-jago suro sangat banyak bertebaran dan bersifat terbuka
tapi pembahasan tentang asal mula kebiasaan untuk menilai tulangan postur ayam dan cara perawatan ayam berdasar cara-cara lama sangat jarang di ungkap
nah kali ini mari kita coba lihat dan bahas asal mula cara perawatan dan cara memilih jago yang baik berdasar ciri fisik dan juga cara perawatan ayam jago yang di terangkan oleh Sultan HB I dalam buku betaljemur adammakna di abad 17 dahulu kala.

candra tangguhing jago

ciri-ciri jago tangguh candhiraras
- jago kang raine tipis
- pakulitan alus
- mata pandhul
- suluhan njahit
- ceker dawa
- gulu dawa
- gares ngarit
- wulu gilap alus
- baris kandel cekak nganggo gundala
- cekelan ngelepet
- kluruk landhung nganggo salahan

ciri-ciri jago tangguh mowar
- jago kang raine lonjong
- mata bunder
- suluhan rapet
- manike e cilik
- jengger kendel memel
- badan dawa gilig
- brutu rapet
- pupu gangsir
- gares ngarit
- wulu gilap kesed
- baris landhung polatan kemba
- cekelane memes
- kluruke melung

ciri-ciri tangguh silem
- jago kang raine bunder
- mata bunder legok
- dapukan kudhup
- irengan mata sulak biru
- jengger cilik mepet
- brutu gede rapet
- pupu gepeng kuwat
- gares ngarit garing
- badan gilig
- wulu cekak tandhes gilap ngaggo gundala
- cekelane kiyal
- kluruk e cekak salahan gedheg

pangan lan pengombe



sega beras abang kang pera,diwor dedak alus kadheplok di ulet di kepeli kang mandhet
diglindhingi seneker-neker dipakakke saprayogane
apadhene banjur di pakani gabah segengam,dipakakke sa'wise mangan sega kang di glindingi
gabah mau disosoh lan ditapeni kang resik,upama gabah sekati di wadahi ember,diisoki wedhang panas nganti ngelemi gabah e,yen wes adhem gabah di pilihi,kang gabug di buang,kang isi kaepe nganti garing banjur karumat,saban makani njupuk segegem ing kurungan aja didekeki pangomben,sebab yen kekayen ngombe yen di adu ora kuwat,tandang e kendho,nafas e kurang kuat,otot e lemes,becike ngombene mung yen pangumbaran bae,ing pangumbaran dekekana pangomben kang banyune resik

makani jago adu kudu ajeg waktune,umpama makani sepisan  jam 11 awan,sarampunge dipakani,kabanyu trus kaumbar.
makani kapindho umpama ne jam 5 sore,sarampunge dipakani,banjur kauwed nganggo banyu teh,mangkono sakteruse


oke sampai di sini dulu besok kita lanjut dengan cara perawatan jago versi kuno dari abad 17 lagi.
satu yg jelas dari dokumen kuno ini kita ketahui bahwa cara-cara pemilihan jago dan pemberian pakan ayam yg di lakukan saat ini ternyata semua masih berpatokan ke pada cara-cara dalam betal jemur.












Rabu, 26 Agustus 2015

metode latihan


metode latihan dari thailand udah biasa dan sering sekali di bahas
so kali ini saya coba bahas metode latihan dan aturan tarung yang berbeda 180" dari thailand
perbandingan sistem adu indonesia-thailand-philipine

indonesia : los jalu dengan waktu 1 babak 10-15 menit
thailand   : tutup jalu dengan waktu 1 babak 15-22 menit
philipine  : los jalu dengan waktu 1 babak 1,5-2 jam

Philipine style

gunakan sistem pelatihan yang dapat membantu daya tahan tubuh dari ayam anda
anda juga bisa melatih ayam anda dengan latihan kiter dan senam pagi di barengin sedikit latihan sayap
oke kita mulai step by step di mulai dari yang paling rendah dan ringan sampai ke tahap puncak dari pelatihan.
pelatihan di bagi dengan sistem per hari


  1. kasih ayam anda olahraga/senam ringan selama 5 menit di hari pertama ini
  2. naikkan waktu senam/olahraga menjadi 10 menit
  3. hari ini istirahat tanpa olahraga sama sekali
  4. kembali senam/olahraga 10 menit
  5. senam/olahraga 15 menit
  6. istirahat
  7. 15 menit latihan
  8. 20 menit latihan
  9. istirahat
  10. 20 menit latihan
  11. 25 menit latihan
  12. isitrahat
  13. 25 menit latihan
  14. 25 menit latihan
  15. istirahat
  16. 25 menit latihan
  17. 30 menit latihan
  18. istirahat
  19. 30 menit latihan
  20. 30 menit latihan
  21. istirahat
  22. 30 menit latihan
  23. istirahat
  24. 35 menit latihan
  25. istirahat
  26. 40 menit latihan
  27. 40 menit latihan
  28. istirahat
  29. 20 menit latihan
  30. 10 menit latihan
  31. istirahat
  32. 10 menit latihan
  33. 5 menit latihan
  34. isitrahat
  35. istirahat
  36. istirahat
  37. hari pertarungan
setiap ayam bertarung hanya 1 x air di awal sampai ada yang menang dengan jangka waktu 2 jam nonstop tanpa break/airan lagi,tarung loss jalu
nb: latihan bisa juga berarti latih tarung/abaran

Jumat, 21 Agustus 2015

Katurangga Ayam Aduan menurut ulesnya

buku primbon betaljemur adammakna pada jaman dahulu adalah buku milik sri sultan hamengkubuwono I
di yogyakarta yang kemudian di tulis ulang oleh kanjeng pangeran harya tjakraningrat.

berikut adalah halaman pertama yang membahas tentang katurangga ayam berdasarkan ulesnya



  1. Ayam Wiring Galih yang berciri :
    - jengger tigan
    - kepala lonjong
    - mata kuning
    - warna sisik kaki hitam
    - jalu besar dan tumpul
    - ekor panjang dan lebat
    - sisik melik
    adalah jago yang baik dan sering menang dalam pertarungan , pemiliknya sering beruntung
  2. Ayam Wiring Kuning yang berciri :
    - jengger tigan
    - kepala lonjong
    - mata kuning
    - kaki kuning/putih bercampur sisik warna hitam
    - jalu hitam
    - ekor panjang dan lebat
    itu adalah jago aduan yang baik,sering menang dan menyenangkan pemiliknya
  3. Ayam Wiring Kuning yang berciri :
    - jengger tigan
    - kepala kecil
    - mata merah
    - kaki kuning
    - ekor mubal putih
    ini adalah ciri ayam aduan yang sangat jelek,bersifat licik dan sering membuat susah pemiliknya
  4. Ayam Wido Cempaka yang berciri :
    - jengger tigan
    - kaki kuning
    - jalu kuning
    - ekor lebat
    - supit pendek
    - sisik kaki mulus/rapi
    itu adalah jago aduan yang sangat baik,sering menang,pemiliknya mendapatkan keberuntungan dan keselamatan
  5. Ayam Lurik yang berciri :
    - jengger tigan
    - kepala besar
    - mata kuning
    - kaki kuning/putih bercampur sisik warna hitam
    - jalu renteng
    - sisik kaki mulus/rapi
    ini adalah ciri ciri ayam aduan yang sangat bagus
  6. Ayam Putih mulus bersemu warna hitam
    - jengger tigan atau jengger delima
    ini adalah ayam jago yang sangat bagus di pakai untuk sesajen tetapi di larang untuk di adu,kalau di adu sangat merugikan karna mahluk mahluk halus jadi ketakutan dan menyumpahi pemiliknya.
  7. Ayam Blorok
    - jengger tigan atau jengger wilah
    - kepala besar
    - mata kuning
    - kaki dan jalu berwarna hitam
    - sisik kaki mulus/rapi
    ini adalah ayam jago yang baik dan sering menang,pemiliknya juga beruntung
  8. Ayam Blorok Merah
    - jengger lombok
    - kepala kecil
    - mata merah
    - jalu kuning
    ini adalah jago yang kalau di pakai untuk aduan sering kalahnya,bikin susah yang pelihara
  9. Ayam Blorok Madu
    - jengger telon
    - kepala bulat lonjong/oval
    - mata kuning
    - sisik kaki berwarna hijau
    - jalu cantel
    - ekor lebat
    ini adalah jago yang sering menang dalam bertarung,pemilik sangat beruntung


contoh kaki hijau jalu cantel blorok madu


Minggu, 09 Agustus 2015

KO SHAMO

KO SHAMO

bang noel dengan jantan ko shamo

sejarah

jepang di kenal sebagai sebuah negara yang sangat terbatas wilayah daratnya dan padat penduduk
jepang juga sangat di kenal sebagai negara yang ahli dalam membuat sesuatu menjadi mini size
dari 2 fakta inilah akhirnya muncul sebuah jenis ayam baru
untuk menjawab ke inginan sebagian hobies dan juga peternak di jepang
maka para peneliti jepang menciptakan jenis ayam hias ini
jenis ayam yang bisa di pelihara di kandang sempit tapi juga tetap mencerminkan seekor ayam aduan yang ganas sehingga akhirnya terciptalah KO SHAMO untuk pertama kalinya di pulau Honsu.
pada masa sekarang KO SHAMO sangat populer di jepang dan telah menyebar di banyak negara lain

Ciri-Ciri KO SHAMO

- KO dalam bahasa jepang berarti kecil atau mini
- ketika kita di perkenal kan tentang KO SHAMO cara mudah untuk mengetahuinya adalah
ayam ini berukuran kate jantan beratnya 1-1,5 kg betina 700 gram
- jenger 3 an
- mata mutiara
- bulu keras dan sangat pendek
- ekor menyerupai bentuk ekor udang dan sangat pendek
- satu yg harus ada dalam semua KO SHAMO adalah ciri khasnya di sayap
sayapnya haruslah terbagi menjadi dua atau di sebut sayap terbuka
- ukuran KO SHAMO sangat kecil tapi memiliki struktur otot yang besar,muka berkerut,dengan tampilan yg selalu berdiri tegak lurus 90"

sayap belah di KO SHAMO

tampilan standart KO SHAMO








HISTORY OF SATSUMADORI II





SATSUMADORI
The Satsumadori originates from Japan. According to the Laboratory and Animal Breeding and Genetics of the University of Hiroshima the breed originates from the Edo-period (1603-1867) Satsuma used to be the former name of the Prefecture of Kagoshima. In that period the breed was referred at as ’Ojidori’ meaning : Large country fowl. The present name (give in the 1920’s) Means : Large country fowl of Satsuma. Sometimes they were called Kagoshima game. In 1943 the Ministry of Culture declared this ,and some other native breeds, as Protected Cultural Heritage.
The Satsumadori was developed with the breeds Shamo and ShĂ´koku and some local landfowl (of wich is no precise record) And was in the First place created as a game breed, a Knife fighter. These fast fighting birds fought with a single 10cm steel knife attached to their leg.

Mainly because of their beauty and grace the breed was imported to the Netherlands and Belgium and Germany followed soon. Likely for pitfights aswell as in those days as that was done in Western-Europe too. The oldest imported Lines are likely extinct or crossbred to other breeds as for years no records of Satsumadori breeding in Western-Europe is found. The German stock existing today is believed to be build on 14 (illegally) imported birds in 1970. Because of their protected status as Cultural inheritance it is forbidden by law to export birds or their products.
Modern birds in Japan:
After giving up on legal pitfights, breeders have crossed the slender game birds to local fowl to increase bodyweight. So today two types of Satsumadori exist, the old pit-type and the ‘new’ heavier type, wich is bred for meat. Because Satsumadori mature slowly (they reach adulthood far in their second lifeyear) their meat is marbled and because of that considered a delicassy. The Japanese have trouble keeping this and other Cultural Inheritage breeds goiing as young people are not that much interested in breeding chickens. To safe their inheritance the Ministry of Culture had invited European breeders (And poultrybreeding organisations) to come and talk about exchange projects to help spread the genes and have more people breeding them and this way securing the breeds futures. However the Infuenza (Bird flu) had prevented this meeting and still today we await a new invitation.
Modern day birds in Western-Europe
The past few years some individual breeders have managed to ship eggs from Japan to the Netherlands, Germany, England and Belgium of what we know. So the base is carefully widened, but still breeders find problems due to inbreeding. Logically people have been using other breeds to cope with these problems. This offcourse had consequences for colors and type. As the Japanese have ( next to colors we know) some different colors than we know in Europe.
Colors in Japan.
Japanese are highly perfectionistic in how the birds must look in bodytype and their attitude. However in colors they are not as strict as we are in Europe. Japanese refer to the color of the hackles as we name the color of the complete body and creating sometimes immense long names for our colors.
Satsumadori have one color typical for the breed and not found in other breeds.
Shirosasa: Roosters look just the same as black brested silvers (or silver duckwing) but are not completely clean black brested, but have a few white spots here and there. The females are a grey silver and also have this on their breast, they totally lack the salmoncolor. Also their chicks are solidcolored and lack wildstriping as we know from Patrridge-BBsilvers-Silverduckwing.
Another color that differs but is found in several Japanese breeds but not in Europe is Akasasa. It looks a lot like Blackbrested Reds but are often more intens and deeper red colored. Here the hens also lack a salmon breast and the chicks are solid aswell.
List of literal translations of Japanese colors:
Shirosasa = White hackled (or white decorated)
Akasasa = Red hackled (or red decorated)
Kisasa or Kinsasa = Golden to yellow hackled (golden decorated)
Kizasa is reffered to if the color breeds true and Kinzasa if a color comes from combining other colors (like silver x red)
Taihaku = White body
Soukoku = Implies ‘self black’ as ‘ Kuro’ means black aswell (think of KurokashiwaĂ  the Black oak)
Kiiro kuri = Yellow-black bamboo (or just yellowblack). It’s basicly a Golden crow wing.
Soukoku is selfblack
Kiiro kuri (or kokkö) (薩摩鶏 黒黄) A new accepted color beiing bred in Satsumadori for a couple of years, though it is not very popular in Japan.

HISTORY OF SATSUMADORI I

 RED SATSUMA

 GREY SATSUMADORI

 BLACK SATSUMADORI

WHITE SATSUMADORI




SATSUMADORI

The Satsumadori Chicken or Kagoshima Game is a Large Pit-Game Long-Tail
BREED NAME: Satsumadori
BRIEF DESCRIPTION: The Satsumadori Chicken or Kagoshima Game is a large pit-game long-tail. The rooster’s spurs are heavy and he’s ready to fight, something bred into him for many centuries, though not a common activity today.
He maintains aggressive tendencies, but with consistent and gentle care can be quite tame. His tail is fanned and moderately long.
Traditionally saddle feathers are moderate, too, though not abundant as in many long-tails, though modern colored varieties are fuller and longer feathered. He looks the part of a stout but elegant game-fowl, a force to be reckoned with. Hens are about 2/3s the height of roosters and of heavy body.
Satsumadori Chicken, The Facts:
Class: Heavy-set and light-weight
Size: Standard Male: to 7.7 Ibs. / Standard Female: to 5.5 Ibs.
Comb, Wattles & Earlobes: Red comb, wattles, earlobes, brows and face.
Color: White is the standard, though black breasted silvers and reds, black tailed red ginger, and blacks have been developed for exhibition by crossing other long-tail breeds.
Place of Origin: Japan
Conservation Status: no specifics but popular in Germany and Japan with other European flocks
Special Qualities: Pure white, black breasted silvers and reds, and black Satsumadori are colors seen in most recent times; white being traditional and other colors developed for exhibition purposes. Some that know the breed feel that color development has reduced some of the most desirable characteristics of the breed.
The pure white was prized for fighting cocks, hard as it might be to appreciate, for the dramatic effect of red blood on white feathers in the pit.
A modern visitor to Japan relayed witnessing a mock fight between two Satsumadori as part of a day-long festival. Their spurs were carefully wrapped to prevent a serious fight.
The rooster’s face is red with rounded brows framing his large silver, gold or red brown eyes and a triple or walnut comb with moderate lobes and wattles.

ASAL USUL BRAZILIAN GAME

Brazilian gamefowls



Brazilian awal mulanya di ciptakan dari persilangan antara 3 jenis ayam
Asell x shamo x spanish game
Kemudian hari seiring dengan makin populernya shamo di brazil dan meredupnya aseel

Peternak brazil mulai menyilangkan o shamo x spanish game demi menciptakan ayam yg memiliki strukture badan seperti o shamo tapi dengan kecepatan dan kecerdasan spanish game,maka terciptalah brazilian game generasi baru yg kita kenal sekarang
Perkembangan brazilian sampai sekarang tidak bisa di standartkan seperti jenis yg lain
Di karnakan basicnya sendiri adalah jenis hybrid dan terus di kembangkan,sampai pada saat ini akhirnya jenis ayam sudah tidak menjadi perhatian khusus di brazil tapi lebih menitik beratkan ke pada bagaimana mereka bertarung.

Warna utama brazilian adalah dark red dan dark brown


Ayam-ayam petarung asli indonesia



  1. black sumatra
    ayam jenis ini memiliki karakter yang garang dan pandai
    black sumatra memiliki bulu yang sangat indah
    kemampuan otot-otot sayap sangat kuat
    kecepatan sangat tinggi ketika bertarung
    sangat cocok untuk pertarungan menggunakan pisau jalu
  2. ayam bangkalan
    banyak yang menganggap ayam bangkalan adalah ayam turunan dari  ayam aduan milik Bupati cakraningrat I dari bangkalan madura.
    Ayam jenis ini memiliki ketajaman pukulan tajinya yang sering melesat langsung ke mata lawan. ukuran nya tak begitu besar sekitar 2,5 kg. kepala oval memanjang, mata agak tersenbunyi dan berwarna kuning kemerahan, paruh lebar, besar, sedikit melengkung
  3. ayam Ciparage
    ayam ini konon adalah ayam keturunan piaraan Adipati Singaperbangsa di karawang (jawa barat). aslinya ada dua macam warna yaitu jalak(hitam seperti burung jalak) dan jali emas(coklat keemasan). bobotnya sekitar 2 -2,5 kg.
  4. ayam banten
    merupakan ayan aduan dari daerah banten(jawa barat) bobot ayam dewasa sekitar 2kg. kepalanya oval, paruh besar, agak panjang, runcing, dan berwarna kuning pucat, jengger tunggal, kebanyakan berbentuk “sumple” berukuran sedang dan merah pucat.
  5. ayam bali
    ayam jenis ini adalah ayam aduan yang sering di sabung(diadu) sampai mereka mati, karena menggunakan taji besi dalam event aduan nya.bobot ayam ini sekitar 2,5 kg berbadan ramping, padat, posisi berdiri membentuk sudut 60 derajat. bulu ayambali pada sayap besar, kaku, dan berwarna hitam mengkilap. bulunya kecil kecil berwarna kuning, putih, coklat atau merah.
  6. ayam Tolaki
    ayam ini berasal dari sulawesi tenggara. ada juga yang menyebutnya ayam butan atau ayam buras hutan. bobot nya sekitar 2kg. ayam tolaki jantan dewasa memiliki kaki panjang dan kokoh, sisik kakinya kecil kecil rata dan coklat kehitaman.

hunting ayam ke negri utara



lain ladang lain belalang
mencoba jenis baru 3 thn lalu

sunshine


salah satu pacek utama
video hiburan ketika di philipine

Sabtu, 08 Agustus 2015

Black Sumatra Chick



pertama kali liat dan pegang black sumatra
dalam hati sudah berjanji harus bisa bawa pulang lagi ayam ini ke indonesia
bikin artikel dan terus-terusan perkenalkan tentang Black Sumatra melalui website dan komunitas perayaman di facebook.
hati senang ketika 1 demi 1 mulai banyak kawan yang bertanya dan pengen tau tentang jenis ayam purba ini.
Black Sumatra bagi saya bukan hanya sekedar ayam tapi juga merupakan kebanggaan dan maskot utama kandang kami.
dari sebuah kandang kecil di pojokan desa candisingo,jogjakarta inilah untuk pertamakalinya BS menyebar ke pulau jawa dan kembali ke tanah asalnya sumatra sana di tangan kawan-kawan breeder yang tertarik untuk mengembangkannya kembali

Entri yang Diunggulkan

CSS 103 SOLD OUT

  Selamat datang di Blogspot Candi Singo Jogja  Candisingo adalah peternakan ayam jago khusus untuk aduan.Yang berdiri sejak tahun 20...

Popular Posts